11 januari, pukul 22.56
Detak jarum jam
memecah kesunyian malam yang mendung nan
sepi. Hanya sesekali terdengar deru
motor yang lalu lalang di depan rumah, padahal dimalam-malam sebelumnya jalanan
kecil itu masih ramai dengan suara motor dan orang yang hendak pulang kerumah.
Tapi sejak magrib tadi Nampak hanya
sedikit orang yang berlalu didepan rumah, mungkin Karen akhir-akhir ini langit
diatas kota Makassar selalu tertutup awan
di sore hari dan akan selalu tumpah di ujung malam, seperti malam ini.
Langit malam
yang kelam dan murung tak berpengaruh jua pada niatku untuk menjentikkan jari
diatas keyboard mungil, mengisahkan potongan-potongan kehidupan yang mungkin
bisa menginspirasi sebagian orang, menukilkan keresahan yang pernah hinggap di
dalam hati manusia. Bisa jadi apa yang
tertuang dalam tulisan ini pernah
terjadi dalam hidup anda, ataukah sekarang ini anda sedang
mengalaminya??? Tak adayang tau pasti……
Tulisan kali ini
semua potongan kisa tentang hujan………
Tak adasatu
orang pun yang tak mengenal hujan. Gumpalan
titik-titik bening yang tumpah dari awan dan jatuh membasahi bumi adalah hasil dari penguapan
air menuju atmosfir bumi karena terkena panas matahari. Penguapan dari seluruh
air permukaan akan berkumpul dan terkondensasi menjadi butir-butir air yang
biasanya membentuk awan tebal dan hitam yang tertiup angin dan akhirnya
jatuh ke daratan dalam bentuk hujan.
Kembali focus
pada kisah-kisah seputar hujan. Saat hujan turun banyak peristiwa dan respon
yang diberikan manusia atasnya, dan
respon ini pun berbeda setiap hujan tiba.
Saat hujan pertama kali turun
mengguyur bumi semua orang akan tersenyum dan bersorak kegirangan. Semua
menyambutnya dengan ekspresi kebahagiaan
dalam berbagai bentuk, ada yang menuliskannya dalam sebait puisi cinta, ada yang mengabadikannya
dengan jempretan kamera ataupun lukisan
tangan diatas kanvas. Bahkan ada sebagian orang yang saking bahagianya sehingga
bersorak dan membuatkan status khusus tentang hujan pada beberapa akunnya di
sisoal media online. Mau tau kenapa hal ini bisa terjadi???
Logikanya
gampang sekali, karena pada saat itu sedang di penghujung musim kemarau yng
panjang dan membuat semua orang gerah, tiba-tiba turun hujan memberikan sedikit
kesejukan dan memberikan harapan bagi mereke yang sedang menanti hujan. namun
ekspresi kegembiraan dan kebahagiaan menanti hujan ini tak berlangsung lama.
Saat hujan turun telah berkali-kali
mengguyur bumi, tak
ada lagi sambutan meriah
yang terdengar. Yang ada malah keluh
kesah dan desahan anak manusia yang
menyanyakan “kenapa hujan turun lagi hari ini?” bahkan ada sebagian dari anak manusia yang akan marah saat huajn turun
lagi. Mau tau kenapa?? Karena ketika
hujan turun lagi dan lagi akan menghambat aktifitas anak manusia di bumi, ada
yang sakit karena kedinginan terguyur
hujan, ada yang rumahnya terendam banjir saat hujan, atau ada mungkin ada yang
batal apel malam mingguan karena hujan tiba-tiba
turun.
Sebenarnya salah
siapa saat hujan turun?? Toh…. selama
ini kehadiran hujan sangat dirindukan oleh petani yang ladangnya mulai retak karena kemarau
yang tak kunjung berakhir. Orang-orang kota merindunkan hujan karena kegerahan
dengan taman kota yang tak pernah hijau karena gersang. Tapi ketika hujan
datang menjawab harapan sang petani, ia pun di tolak untuk berlama-lama karena
sawah an ladangnya akan hanyut terbawa
arus banjir. Pun ia ditolak oleh anak-anak kota karena hujan turun membuat
selokan tersumbat dan akhirnya banjir terjadi melanda kota.
Akhirnya karena
merasa tak diharapkan lagi setelah berkali-kali hujan datang menyapa
bumi ini, tibalah waktunya hujan merasa bosan dan tak lagi
betah berlama-lama. Akhirnya hujan
pun berlalu meninggalkan anak manusia
yang selalu mengeluhkan kedatangannya. Perlahan tapi pasti hujan pun mengambil langkah ringan
mninggalkan bumi, menarik diri dengan santai dan tak meninggalkan jejak untuk
bisa ditemui. Hujan pun memanggil kawan
lamanya “Sang Mentari” untuk menggantikan
posisinya menemani anak manusia. Setelah berbulan-bulan kepergianya, pun
akhirnya hujan dirindukkan kembali untuk membasahi tanah tampat kitaberpijak.
Itulah kisah
hujan…… kadang hujan begitu di rindukan,
tapi kadang membuat kita kesal dan
bosan..... ***(eNHaBeL)***