Sabtu, 07 Mei 2016

Senja di pantai (Sangkulu-kulu part 2)

Bismillah...
Tulisan ini merupakan lanjutan tulisan yang di muat sebelumnya tentang wisata pantai sangkulu-kulu.

Selain menjadi tempat acara pesta rakyat, sangkuku-kulu juga memiliki daya tarik lain baik dari sejarah, arkeologi, maupun sebagai salah satu destinasi wisata pantai. Sealin itu sangkulu juga masih menyimpan beberapa pertanyaan yang butuh pemecahan secara ilmiah tentang kisah dang penghuni batu atau tentang kisah barang muatan kapal tenggelam (BMKT) yang terpendam di lautan lepas pantai ini yang tak satu pun mampu menemukannya.

Menurut cerita orang-orang dulu (kakek dan nenek penulis pernah bertugas di pariangan) bahwa di atas pulau ini pun tersimpan banyak guci-guci emas yang sangat banyak, namun tak bisa di pindahkan ke tempat lain karena ada penungggunya (semacam hantu penjaga harta karun wkwkwk...) dan hal ini juga di yakini oleh masyarakat di sekitar pulau.

Selain kisah mistiknya, Pantai sangkulu-kulu memang indah dan mempesona jika kita mengunjunginya di waktu yang tepat sehingga sangat cocok menjadi target perjalan wisata saat liburan di selayar. Tempat ini akan sangat memesona dan terlihat menawan jika anda kunjungi di bulan april hingga pertengahan oktober karena arus lautnya sangat tenang.

Pemandangan di awal pagi di tempat ini sangat nyaman dan  adem karena selain disuguhi panorama pantai nan luas dan gemericik ombak anda juga akan menikmati nyanyian alam persembahan burung-burung kecil (masyarakat setempat menyebutnya cui-cui) yang bersarang di sekitaran pantai.

Pemandangan di sore hari ditempat ini pun tak kalah indahnya. Pantai yang terbentang luas berhiaskan sunset berwarnah mega serasa mumbujuk kita untuk tetap berlama-lama menikmatinya. Ga percaya?? Nih buktinya

Bagaimana?? Indah bukan... pemandangan-pemandangan inilah yang akan banyak kita temui jika berlibur di pulau terpencil di sudut sulawesi. Tungguj apa lagi... ayo ke selayar...

Minggu, 01 Mei 2016

Wisata pantai (Sangkulu-kulu)

Salam anak pulau...
Pembahasan hari ini masih juga berkisah tentang pulau nan elok di ujung sulawesi namun Kali ini saya akan berbagi cerita tentang sebuah pantai dekat muara sungai yanh dulu d tahu 1990an sering di jadikan sebagai tempat untuk menggelar salah satu pesta rakyat bagi masyarakat yang berdomisili di kecamatan bontosikuyu. Masyarakat menamai muara sungai ini dengan nama sangkulu-kulu.

Konon sejak dahulu sungai ini di huni oleh seekor buaya muara yang jinak dan sangat bersahabat dengan masyarakat. Menurut cerita dari penduduk setempat bahwa buaya ini hidup di muara sungai dan menjaga keseimbangan ekosistem muara ini. Selain buaya muara, di tempat ini juga banyak hidup ikan-ikan kecil yang kaya protein ( masyarakat menyebutnya juku lompa). Masih  menurut cerita masyarakat setempat, katanya ikan-ikan ini lahir dari busa yang keluat dari pernafasan si buaya muara tadi (hi..hi...hi.. lucu juga yah... masa buaya bisa melahirkan ikan 😃😃)

Sebagai tanda syukur atas ikan-ikan kecil yang melimpah di muara sangkulu-kulu inilah masyarakat menggelar pesta rakyat hampir setiap tahun hingga akhir tahun 1990-an. Pesta rakyat ini di gelar sejak pagi hari, sejak terbitnya matahari sampai menjelang matahari tepat di atas kepala. namun jika ikan-ikannya berlimpah maka akan berlanjut sampai sore. Masyarakat lokal menyebut kegiatan ini dengan sebutan "anjala ombong".

Sebelum kegiatan anjala ombong, masyarakat biasanya memulai dengan upacara penyambutan dan mempersembahkan tarian khas dari "laiyolo".  Setelah usai menari maka anjala ombong akan di mulai dengan tanda penembakan pistol ke udara tiga kali berturut-turut dan di ikuti pelemparan jala oleh pemangku adat. Setelah itu satu persatu masyarakat akan bersusulan melempar jala mereka kedalam muara.

Tidak semua orang bisa ikut menjala di muara ini. Yang boleh ikut adalah mereka yang sebelumnya telah mendaftar kepada panitia penyelenggara pesta rakyat. Namun ikan hasil tangkapan juga tak semuanya di ambil oleh penjala ikan tetapi biasanya akan di bagikan kepada kerabat dan keluarga yang hadir dalam pesta rakyat ini.